Pengertian Pemuda
Pengertian Pemuda menurut Undang – Undang No.
40 tahun 2009 adalah warga negara Indonesia yang memasuki periode
penting pertumbuhan dan perkembangan yang berusia 16 (enam belas) sampai
30 (tiga puluh) tahun; dan Kepemudaan adalah berbagai hal yang
berkaitan dengan potensi, tanggung jawab, hak, karakter, kapasitas,
aktualisasi diri, dan cita-cita pemuda. Pemuda
identik dengan sebagai sosok individu yang berusia produktif dan
mempunyai karakter khas yang spesifik yaitu revolusioner, optimis,
berpikiran maju, memiliki moralitas, dsb. Kelemahan mecolok dari seorang
pemuda adalah kontrol diri dalam artian mudah emosional, sedangkan
kelebihan pemuda yang paling menonjol adalah mau menghadapi perubahan,
baik berupa perubahan sosial maupun kultural dengan menjadi pelopor
perubahan itu sendiri.
Pengertian Sosialisasi
Sosialisasi adalah proses yang membantu individu melalui media
pembelajaran dan penyesuaian diri, bagaimana bertindak dan berpikir agar
ia dapat berperan dan berfungsi, baik sebagai individu maupun sebagai
anggota masyarakat.
Internalisasi Belajar dan Sosialisasi
Ketiga kata atau istilah internalisasi, belajar, dan spesialisasi
pada dasarnya memiliki pengertian yang hampir sama. Proses
berlangsungnya sama yaitu melalui interaksi sosial. Istilah
internalisasi lebih ditekankan pada norma-norma individu yang
menginternalisasikan norma-norma tersebut, atau proses norma-norma
kemasyarakatan yang tidak berhenti sampai institusional saja, akan
tetapi norma tersebut mendarah daging dalam jiwa anggota masyarakat.
Norma tersebut dapat dibedakan menjadi dua, yaitu norma yang mengatur
pribadi (mencakup norma kepercayaan dan kesusilaan) dan norma yang
mengatur hubungan pribadi (mencakup kaidah kesopanan dan kaidah hukum).
Istilah belajar ditekankan pada perubahan tingkah laku, yang semula
tidak dimiliki sekarang telah dimiliki oleh seorang individu, atau
perubahan sikap dari tidak tahu menjadi tahu, dimana belajar dapat
berlangsung di lingkungan maupun di lembaga pendidikan.
Istilah spesialisasi ditekankan pada kekhususan yang telah dimiliki
atau diukur oleh seorang individu, kekhususan timbul melalui proses yang
agak panjang dan lama.
Proses Sosialisasi
Thomas Ford Hoult, menyebutkan bahwa proses sosialisasi adalah proses
belajar individu untuk bertingkah laku sesuai dengan standar yang
terdapatdalam kebudayaan masyarakatnya. Menurut R.S. Lazarus, proses
sosialisasi adalah proses akomodasi, dengan mana individu menghambat
atau mengubah impuls-impuls sesuai dengan tekanan lingkungan, dan
mengembangkan pola-pola nilai dan tingkah laku-tingkah laku yang baru
yang sesuai dengan kebudayaan masyarakat
Peranan Sosial Mahasiswa dan Pemuda di Masyarakat
Peran Mahasiswa :
Peran mahasiswa sejauh ini senantiasa diwarnai oleh situasi politik yang
berkembang di tengah-tengah masyarakat. Mereka biasanya memerankan diri
sebagai yang kritis sekaligus konstruktif terhadap
ketimpangan sosial dan kebijakan politik, ekonomi. Mereka sangat tidak
toleran dengan penyimpangan apapun bentuknya dan nurani mereka yang
masih relatif bersih dengan sangat mudah tersentuh sesuatu yang
seharusnya tidak terjadi namun ternyata itu terjadi atau dilakukan oleh
oknum atau kelompok tertentu dalam masyarakat dan pemerintah.
Mahasiswa sebagai calon pemimpin dan Pembina pada masa depan ditantang
untuk memperlihatkan kemampuan untuk memerankan peran itu. Jika gagal
akan berdampak negatif pada masyarakat yang di pimpinnya; demikian pula
sebaliknya. Dalam perubahan sosial yang dasyat saat ini, mahasiswa
sering dihadapkan pada kenyataan yang membingungkan dan dilematis. Suatu
pilihan yang teramat sulit harus ditentukan, apakah ia terjun dalam
arus perubahan sekaligus mencoba mengarahkan dan mengendalikan arah
perubahan itu; ataukah sekedar menjadi pengamat dan penonton dari
perubahan atau mungkin justru menjdi korban obyek sasaran dari perubahan
yang dikendalikan oleh orang lain .
Melihat realitas dan tantangan diatas,mahasiswa memiliki posisi yang
sangat berat namun sangat strategis dan sangat menentukan .Bukan
zamannya lagi untuk sekedar menjadi pelaku pasif atau menjadi penonton
dari perubahan sosial yang sedang dan akan terjadi;tetapi harus mewarnai
perubahan tersebut dengan warna masyarakat yang akan dituju dari
perubahan tersebut adalah benar-benar masyarkat yang adil dan makmur.
Peranan Pemuda :
Masyarakat membutuhkan peran serta pemuda untuk kemajuan bersama. Pemuda
adalah tulang punggung masyarakat. Generasi tua memilki keterbatasan
untuk memajukan bangsa. Generasi muda harus mengambil peranan yang
menentukan dalam hal ini.
Sejarah membuktikan, bahwa perubahan hampir selalu dimotori oleh
kalangan muda. Sumpah Pemuda, Proklamasi, Pemberantasan PKI, lahirnya
orde baru, bahkan peristiwa turunnya diktator Soeharto dari singgasana
kepresidenan seluruhnya dimotori oleh kaum muda. kaum muda pula yang
selalu memberikan umpan balik yang kritis terhadap pongahnya kekuasaan.
Bung Karno disebut-sebut orang yang memiliki semangat menyala-nyala
dalam merebut kemerdekaan dari tangan penjajah, ketika beranjak senja,
beliau dianggap tidak mampu lagi meneruskan kepemimpinannya di negara
Indonesia, demikian pula dengan banyak pemimpin lainnya. Ini menunjukan
bahwa pemuda memegang peranan yang sangat besar di dalam proses
perubahan dan pertumbuhan serta perkembangan suatu masyarakat. Meskipun demikian, fakta menunjukan bahwa tidak semua pemuda memiliki
semangat juang yang positif. Maraknya penggunaan narkoba serta
penyalahgunaan obat-obat bius lainnya memaksa kita untuk menyadari bahwa
banyak sekali yang harus dilakukan untuk membina kaum muda agar
energinya yang sangat banyak tersalur kepada hal-hal yang positif.
Dengan demikian, dibutuhkan pembinaan yang intensif terutama pembinaan
moral agar pemuda memiliki rasa tanggung jawab untuk membangun serta
berjuan untuk kemakmuran rakyat, tidak hanya untuk kepentingan
pribadinya. Pembinaan dan pendidikan juga terutama ditujukan pada
tumbuhnya kesadaran karna tugas manusia sebagai khalifah tuhan di dunia
dan dan sebagai individu yang harus berserah diri kepada AllahSWT.
Secara puitis, WS. Rendra membahasakannya sebagai berikut : Kesadaran
adalah matahari// Kesabaran adalah bumi// Keberanian menjadi cakrawala//
dan Perjuangan adalah pelaksanaan kata-kata. Benar kata Rendra,
"Perjuangan adalah pelaksanaan kata-kata !". Pemuda menjadi pelaksana
dari kesadaran yang mereka miliki.
Pola Dasar Pembinaan dan Pengembangan Generasi Muda
Maksud dari Pola Pembinaan dan Pengembangan
Generasi Muda adalah agar semua pihak yang turut serta dan
berkepentingan dalam penanganannya benar-benar menggunakan sebagai
pedoman sehingga pelaksanaannya dapat terarah, menyeluruh dan terpadu
serta dapat mencapai sasaran dan tujuan yang dimaksud.
Pola dasar Pembinaan dan Pengembangan Generasi Muda disusun berlandaskan:
1. Landasan IDIIL : Pancasila
2. Landasan Konstitusional : Undang-Undang Dasar 1945
3. Landasan Strategis : Garis-Garis Besar Haluan Negara
4. Landasan Historis : Sumpah Pemuda Th. 1928 dan Proklamasi Kemerdekaan 17-8-45
5. Landasan Normatif : Etika, tata nilai dan tradisi luhur yang hidup dalam masyarakat
2 Pengertian Pokok Pembinaan dan Pengembangan Generasi Muda
Pembinaan dan Pengembangan Generasi Muda menyangkut dua pengertian pokok yaitu:
1.
Generasi Muda sebagai subyek pembinaan dan pengembangan adalah mereka
yang telah memiliki bekal-bekal dan kemampuan serta landasan untuk dapat
mandiri dalam keterlibatannya secara fungsional bersama potensi
lainnya, guna menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi bangsa dalam
rangka kehidupan berbangsa dan bernegara serta pembangunan nasional.
2.
Generasi muda sebagai subyek pembinaan dan pengembangan adalah mereka
yang masih memerlukan pembinaan dan pengembangan ke arah pertumbuhan
potensi dan kemampuan-kemampuannya ke tingkat yang optimal dan belum
dapat bersikap mandiri yang melibatkan secara fungsional.
Masalah Generasi Muda
1. Menurunnya Idealisme, patriotisme, dan nasionalisme di kalangan generasi muda
2. Kekurang pastian yang dialami oleh generasi muda terhadap masa depannya.
3. Belum seimbangnya antar jumlah generasi muda dengan fasilitas pendidikan yang tersedia, baik formal maupun non formal.
4.
Kurangnya lapangan kerja /kesempatan kerja serta tingginya tingkat
pengangguran / setengan pengangguran di kalangan generasi muda dan
mengakibatkan berkurangnya produktivitas nasional dan memperlambat
lajunya perkembangan pembangunan nasional.
5. Kurangnya Gizi yang dapat menyebabkan hambatan bagi perkembangan kecerdasan dan pertumbuhan badan di kalangan generasi muda.
6. Masih banyaknya perkawinan di bawah umur, terutama di kalangan masyarakat pedesaan.
7. Pergaulan bebas yang membahayakan sendi-sendi perkawinan dan kehidupan berkeluarga.
8. Meningkatnya kenakalan remaja termasuk penyalahgunaan narkotika.
Potensi - Potensi Generasi Muda
a. Idealisme dan Daya Kritis
b. Dinamika dan Kreatifitas
c. Keberanian mengambil resiko
d. Optimis dan kegairahan semangat
e. Sikap kemandirian dan disiplin murni
f. Terdidik
g. Keanekaragaman dalam Kesatuan dan Persatuan
h. Patriotisme dan Nasionalisme
i. Sikap Ksatria
j. Kemampuan penguasaan ilmu dan teknologi
Tujuan Pokok Sosialisasi
1. Individu harus diberi ilmu pengetahuan (ketrampilan) yang dibutuhkan bagi kehidupan kelak di masyarakat.
2. Individu harus mampu berkomunikasi secara efektif dan mengembangkan kemampuannya.
3. Pengendalian fungsi-fungsi organik yang dipelajari melalui latihan-latihan mawas diri yang tepat.
4.
Bertingkah laku selaras dengan norma atau tata nilai dan kepercayaan
pokok yang ada pada lembaga atau kelompok khususnya dan masyarakat
umumnya.
Study Kasus :Menurut saya, masih banyak pemuda - pemuda yang belum sadar akan masa depannya. Banyak generasi muda yang sebenarnya mampu untuk membuat masa depannya lebih baik , namun mereka hanya menghabiskan waktu dengan sia - sia. Sedangkan di tempat lain ada beberapa pemuda yang memang jauh berpikir ke depan namun mereka mempunyai kemampuan yang terbatas.
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar